Seri Fathul Majid

Diposting oleh Ahsanul Huda Senin, 24 Mei 2010

SYIRIK MAHABBAH ( KECINTAAN )


I.   Pembagian Cinta


Syeikh Utsaimin membagi macam – macam cinta sebagai berikut :

1.      Cinta ibadah :  cinta semacam ini menuntut untuk ketundukan dan pengagungan, dan hendaknya seseorang dapat tegak dengan hatinya dalam pengagungan yang dicintai dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Cinta semacam ini hanya khusus bagi Allah saja, maka barangsiapa mencintai selain Allah dengan cintai seperti ini, berarti ia telah melakukan kesyirikan besar. Ada sebagian ulama' menyebut cinta semacam ini dengan mahabbah khashash ( cinta khusus )

2.      cinta selain ibadah pada dasarnya. Dan cinta semacam ini dibagi menjadi beberapa bagian pula, diantaranya :

a.       Cinta ( kepada seseorang ) untuk Allah atau Karena Allah. Misalnya hal ini adalah mencintai para Nabi dan orang – orang sholeh. Seseorang tidak mencintai mereka kecuali karena hanya untuk Allah.

b.      Cinta kasih sayang. Misalnya cinta seorang bapak kepada putranya dan kepada anak kecil atau kaum dhu'afa' dan lain – lain.

c.       Cinta penghormatan. Hal ini seperti cintanya seorang kepada bapak, guru dan lain – lain.

d.      Cinta tabi'at. Seperti seseorang mencintai makanan,baju, tempat tinggal, atau pakaian dan lain – lain.


II.     Hakikat Cinta Orang Mukmin

Allah berfirman ,"

Sesungguhnya barangsiapa yang mencintai selain Allah seperti ia mencintai Allah, maka sesungguhnya ia telah menjadikan hal tersebut tandingan bagi Allah. Dan inilah tandingan dalam kecintaan bukan dalam pencintaan maupun ketuhanan.

Adapun maksud firman Allah ( Adapun orang – orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah ) mempunyai dua sisi makna :

1.      Orang – orang yang beriman cintanya kepada Allah lebih besar dari pada cintanya orang – orang penyembah tandingan – tandingan terhadap tandingan – tandingan dan tuhan – tuhan yang mereka mencintai dan mengagunkannya selain Allah.

2.      Orang – orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah dari pada cintanya orang musyrik kepadaNya, karena kecintaan orang mukmin murni, sedangkan cinta orang – orang musyrik telah terbagi dengan tandingan – tandingan mereka. Cinta yang murni lebih kuat dari pada yang terbagi – bagi.

Ada yang mengatakan bahwa makna firman Allah     adalah sebagai berikut :

3.      Orang musyrik mencintai tandingan – tandingan sebagaimana mereka mencintai Allah.

4.      Mereka orang musyrik mencintai tandingan – tandingan tersebut sebagaimana orang –orang mukmin mencintai Allah.

Inilah hakekat cinta orang – orang yang beriman, bahwa cinta mereka kepada Allah melebihi segala –segalanya. Hal ini tentunya berbeda dengan orang – orang musyrik, mereka menyamakan cintanya kepada Allah dengan cintanya kepada berhala atau melebihkan cintanya terhadap berhala dari pada cinta kepada Nya, atau bahkan tidak mencintai Allah sama sekali, mereka hanya mencintai berhala – berhala mereka.

Berkata Yahya bin Mu'adz, " hakikat cinta kepada Allah ialah, tidak bertambah cinta dengan bertambah kebaikan yang diterima, dan tidak berkurang karena kekasaran yang diterima.

III.      Ancaman bagi Orang Yang Melebihkan Cinta Kepada Selain Allah Dan RasulNya


Sesungguhnya orang – orang yang beriman lebih mencintai Allah dari pada selain Nya, baik dalam bentuk cinta ibadah ataupun cinta di luar ibadah. Misalnya cinta terhadap anak. Karena barangsiapa yang anak dan keluarganya menghalanginya dalam ketaatan kepada Allah, maka berarti ia telah mencintainya melebihi cintanya kepada Allah.

           Berikut akibat – akibat bagi yang mengutamakan cintanya kepada selain Allah :

1.      Terjurumus dalam kesyirikan besar, firman Allah, "

2.      Mendapat ancaman dari Allah

3.      mengurangi kesempurnaan iman.

Adapun alasan melebihkan cinta kepada Rasul atau seluruh makhluk adalah :

a.  karena Beliau adalah utusan Allah. Ketika engkau mencintai Allah lebih dari segalanya, maka hendaklah engkau mencintai utusan Nya lebih dari pada cintamu terhadap seluruh makhluk.

b.  Beliau tegak dengan ibadah kepada Allah dan menyampaikan risalahNya kepada manusia.

c.  Karena Allah telah menganugrahkan kepada beliau akhlaq dan amal perbuatan yang bijak.

d.  Karena Beliau merupakan sebab pentunjuk atas orang beriman.


I.    Cara – Cara Menumbuhkan Cinta Kepada Allah

Syeihkul islam  menyebutkan, bahwa sebab – sebab yang dapat mendatangkan kecintaan kepadaNya ada sepuluh macam :

1.  Membaca Al Qur’an dengan menghayarti dan memahami arti dan apa yang dapat dimaksudkannya.

2.  Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan amalan sunnah setelah melakukan amalan fardhu.

3. selalu berdzikir pada setiap waktu, dengan lisan, hati, perbuatan, dan perilaku. Maka kecintaan Allah kepadanya sebesar kecintaannya kepada Allah.

4. Mendahulukan apa yang dicintai Allah atas apa yang disenangi dirinya sendiri pada saat hawa nafsu menguasai.

5. Membiasakan hati untuk selalu memahami, menghayati nama – nama dan sifat- sifat Nya, juga selalu menghadirkan diri dalam masalah pengetahuan ini.

6. Selalu mengakui dan bersyukur atas kebaikan dan nikmat – nikmat Nya, baik yang dhahir maupun yang batin.

7.  Merendahkan hati dihadapan Nya.

8.  Berkhalwat waktu turunnya sang Rabb dan membaca kitabnya kemudian menutupnya dengan beristighar dan bertaubat.

9.  Berkumpul bersama orang – orang yang cinta Allah dengan kejujuran selalu mengambil hikmah dari perkataan mereka. tidak berbicara kecuali dngan perkataan yang membawa maslahat dan yang diyakininya dapat peningkatan dirinya dan dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain.

10.  Menjauhi segala sebab yang dapat menghalangi antara hati dan Allah .

Maka dengan sepuluh sarana ini, orang – orang mencintai Allah akan sampai pada derajat kecintaan yang paling tinggi dan dapat masuk mendekat keharibaan Allah yang menjadi tumpuan cintanya.


II.     Tuntutan – Tuntutan dan Ciri – Ciri Orang Yang Mencintai Allah

Mencintai Allah bukan hanya sekedar ucapan lisan tanpa diikuti dengan realita amal, karena orang – orang yang mencintai Allah mempunyai ciri – ciri khusus, sebagaimana disebutkan dalam ayat dan hadits. Ciri – ciri mereka sebagai berikut :

1.      Mencintai Rasulullah dan menerima pasrah dan mengikuti semua yang Beliau bawa.

2.      Bersikap lemah lembut terhadap orang – orang mukmin.

3.      Bersikap keras terhadap orang – orang kafir.

4.      Senantiasa berjihad di jalan Allah dengan jiwa, tangan, harta, dan lisan.

5.      Mereka dalam urusan Allah tidak memperdulikan celaan orang yang mencela.

Keempat syarat terakhir terhimpun dalam firman Allah

III.     Buah Bagi Orang Yang Melebihkan Cintanya Kepada Allah dan RasulNya


1.      Selamat dari kesyirikan mahabbah.

2.      Mendapat kesempurnaan iman.

3.      Selamat dari ancaman Allah berupa adzab.

4.      Mendapatkan manisnya iman.

5.      Mendapat perwalian dari Allah.

IV.     Larangan Berwali Dan Bersikap Lemah Lembut Terhadap Orang –Orang Kafir

Bersabda Rasulullah, “ Ikatan iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah

Sesungguhnya termasuk ciri – ciri orang yang mencintai Allah adalah bersikap lemah lembut terhadap orang – orang mukmin dan bersikap keras terhadap orang – orrang kafir, ini adalah sebagaimana disebutkan dalam surah Al Maidah : 54

Adapun dalil – dalil yang melarang berwali dan bersikap lemah lembut terhadap orang – orang kafir adalah sebagai berikut :

Berkata Hudzaifah, “ hendaknya kalian takut menjadi seorang yahudi atau nashrani, sedang ia tidak merasa, hal ini karena firman Allah

Bahkan dalam ayat yang lain Allah memerintahkan untuk memerangi mereka, serta bersikap keras terhadap mereka,

Syeikh Sulaiman menyebutkan beberapa perbuatan yang dilarang dilakukan terhadap orang –orang kafir :

1.  Berwala’ kepada mereka secara  umum ( mengambil mereka sebagai penolong atau kerabat karib )

2.  Kasih sayang dan kecintaan secara khusus.

3.  Cenderung sedikit kepada mereka.

4.  Mudahanah ( cari muka dengan bersikap lembut )

5.  Menaati yang mereka katakan dan tunjukkan.

6.  Berdekatan dengan mereka karena sebab ( sama – sama ) duduk di pemerintahan islam.

7.  Bermusyawarah dengan mereka.

8.  Melibatkan mereka dengan urusan kaum muslimin, seperti sekretaris dan lain lain.

9.  Menjadikan mereka teman khusus ( bithanah )

10.  Duduk – duduk dengan mereka atau berkunjung kepada mereka.

11.  Bermuka manis dan cerah terhadap mereka.

12.  Menghormati mereka secara umum

13.  Meminta jaminan keamanan.

14.  Tolong – menolong dengan mereka.

15.  Nasehat - menasehati dengan mereka .

16.  Mengikuti keinginan mereka.

17.  Bersahabat dan bermu’asyarah dengan mereka.

18.  Ridha dengan perbuatan mereka, serta meniru mereka.

19.  Menyebut mereka dengan nama keagungan, seperti sayyid ( tuan ) untuk masing poin di atas disebutkan dalil oleh beliau Syeikh Sulaiman, baik di awal pembahasannya

            Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

ومن الناس من يتخذ من دون الله أندادا يحبونهم كحب الله

Artinya : "Dan Diantara kamu ada yang menjadikan tandingan selain Allah yang mereka mncintainya sebgaimana merka mencintai Allah"

             Mencintai Allah adalah pokok ajaran islam

· Sesungguhnya orang yang mencintai sesuatu selain sebagaimana dia mencintai Allah,maka dia telah menjadikan selain Allah.
·  Tentang taqdir ayat   والذي أمنوا أشد حب الله

1.  Orang – orang beriman lebih besar kecintaannya kepada Allah dari pada kecintaan orang – orang yang menjadikan tandingan untuk Allah.

2.  Kecintaan orang yang beriman ikhlas ( murni ) sedangkan kecintaan orang yang mnjadikan tandingan bagi Allah adalah akan hilang.

· Dalam ayat mahabbah   قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله  mengisyaratkan akan adanya bukti kecintaan,buah,dan faedahnya.

·  Tanda atau bukti kecintaan kita kepada Allah adalah mengikuti sunah rasul Shallallahu alaihi wa sallam

·  Sedangkan buah dari mahabbah itu adalah kecintaan dari yang telah mengutus rasul yaitu Allah.

·  Alamat /tanda benarnya cinta : sebagaimana yang terdapat dalam surat Al Maidah : 54

1. Lemah dan lembut terhadap orang – orang mukmin

2.  Keras terhadap orang kafir

3.  Bejihad di jalan Allah dengan jiwa,tangan,harta,dan lisan

4.  Tidak takut terhadap celaan orang – orang yang mencela
 
Sepuluh sebab yang mendatangkan kecintaan kepada Allah

1.  Membaca Al Qur'an dengan mentadaburinya dan memahaminya

2.  Mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan sunh setelah amalan – amalan wajibnya terlaksana.

3.  Senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan dengan hat,lisanmdan amal.

4.  Mengutamakan kecintaan kepada Allah di atas kecintaanmu ketika kuatnya hawa nafsu

5.  Muthola'atul qulub terhadap asmaNya dan sifatNya.

6.  Menyaksikan kebaikannya dan karuniaNya yang nampak dan yang batin.

8.  Berkhalwat pada waktu turunmya Allah ke langit dunia dan membaca kitabNya,kemudian menutupnya dengan istighfar dan taubat.

9.   Bermajlis dengan orang yang jatuh cinta dengan benar.

10.  Menjauhi sebab – sebab yang menjauhkan antara cinta hati dan cinta Allah Azza Wa  Jalla.

·  Allah subhanu wa ta'ala berfirman surat At Taubah ayat 24

·  Al 'Imad Ibnu Katsir : Apabila kedelapan hal yang terdapat dalam surat At Taubah ayat 24 lebih kamu cintai dari pada Allah dan RasulNya serta jihad  di jalan Allah Maka tunggulah apa yang kalian dapatkan dari siksaNya.

·  Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إذا تبيعتم بالعينة وأخذتم أذنب البقر ورضيتم بالزرع و تركتم الجهاد سلط الله عليكم ذلا لا ينزعه عنكم حتى تراجعوا دينكم

             Maka harus mengutamakan segala apa saja yang dicintai Allah dari hambaNya dan apa yang dia inginkan.Maka wajibmencintai apa yang dicintai oleh Allah dan membenci dan memusuhi karena Allah dan mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

·   Dari Anas Radhiyallahu anhu : Bahwa Rasulullah bersabda :

لايؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووا لده و الناس أجمعين ( أخرجه البخاري و مسلم )

·   Maksudnya tidak sempurna keimanan seseorang hamba sehingga ia menjadikan Rasul lebih ia cintai dari pada bapaknya,anakya,dan manusia smuanya bahkan lebih ia cintai dari pada dirinya endiri sbagaiman dalam sebuah hadits disbutkan bahwa Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu berkata : " Wahai Rasulullah sungguh kamu lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku ".Maka Beliau bersabda : " Demi dzat yang jiwaku berada di tanganNya,sesunguhnya engkau sekarang lebih aku cintai dari pada diriku sendiri". Maka beliau bersabda : " Sekarang wahai Umar".

Maka barangsiapa yang mengaku mncintai nabi tanpa mengikuti sunnah – sunnahnya dan mengutamakan perkataan di atas perkataan orang lain maka dia telah dusta.Allah berfirman :

ويقولون أمنا بالله وبالرسول وأطعنا ثم يتولى فريق منهم كم بعد ذلك وما أولئك بالمؤمنين  ( النور : 47 )

Secara umum manusia apabila mereka telah masuk islam ssesudah kekafiran atau dilahirkan dalam keadaan islam kemudian beriltizam kepada syari'at – syari'atNya,maka mereka termasuk golongan orang – orang yang taat kepada Allah dan rasulNya

Diantara bentuk cinta kepada Allah yaitu cinta kepada ahlu tho'at seperti mencintai para Nabi,para Nabi,dan orang – orang sholeh.

Tiga perkara yang apabila terdapat diri seseorang maka ia akan mendapat ]kan manisnya iman yaitu :

1.  Hendaknya menjadikan Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari selain keduanya

2.  Hendaklah apabila mencinati seseorang ia tidak mencintainya kecuali mencintai karena Allah>

3.  Hendaknya seseorang benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya dari akan dilemparkan ke dalam neraka.

Barangsiapa mencintai seseorang karena Alah,membenci karena Allah,mencintai dan menolong karena Allah,memusuhi ahlu maksiat karena Allah,maka ia berhaq mendapatkan cinta dan pertolongan Allah.

Ikatan iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.               

0 komentar

Posting Komentar