Inilah dunia zaman sekarang. Berabad jauhnya kita dari Rasululullah. Ajaran beliau pun telah banyak kita lupakan. Jahiliyah modern merajalela. Islam pun mengalami kemunduran. Bahkan hampir hilang ditelan masa.
Ikhlaskah kita meninggalkan Islam?
Padahal Islam adalah agama yang fitrah. Islam-lah solusi atas semua masalah . Islam adalah penyelamat kita dunia akhirat.
Dan sekarang Islam sedang terluka. Saudara kita di negeri Timor Tengah sana sedang dibantai. Di Palestina, kiblat pertama ummat Islam, banyak pembantaian dan penganiayaan. Islam menunggu pertolongan kita. Tidakkah kau dengar panggilan itu?
Panggilan jihad, sahabatku.
Komitmen kita akan kalimah Laa ilaaha illallah yang berarti “Tiada Tuhan selain Allah”, tiada yang berhak kita cintai selain Allah. Tiada yang lain tujuan kita kecuali Allah. Itu semua butuh pengorbanan.
Dengarlah, Allah sedang menyeru pada kita tentang semangat juang. Allah sedang menyeru pada kita tentang nikmatnya surga. Dan itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya. Surga bukan untuk orang yang malas. Surga bukan untuk orang pengecut. Surga itu indah. Tapi ditempuh dengan jalan yang penuh dengan onak duri, bahkan cacian dan hinaan.
Jihad. Sebuah kata yang menjadikan umat Islam terjajah karenanya. Hingga kini kita dijuluki umat teroris. Ummat yang senang berperang. Dengan dalih kebebasan dan persamaan hak, bangsa ‘kafir’ menjajah pikiran kita. Ya, ghozwul fikri!!!
Kita dibuat malu menyandang predikat Islam. Kita dibuat rendah diri menjadi muslimin. Modernisasi Jahiliyyah yang mereka sodorkan, dengan segala gemerlapnya.
Dan parahnya, ITULAH KIBLAT KITA SEKARANG!!!!!
Ayo bangkit! Hentikan penjajahan Islam! Hayya bil jihad!!!!
Islam adalah satu.
Satu iman satu jiwa satu hati.
Ad-Dien yang tertinggi di hadapan Rabbi.
Bara api bagi dinding tirani.
Ikhlaskah kita meninggalkan Islam?
Padahal Islam adalah agama yang fitrah. Islam-lah solusi atas semua masalah . Islam adalah penyelamat kita dunia akhirat.
Dan sekarang Islam sedang terluka. Saudara kita di negeri Timor Tengah sana sedang dibantai. Di Palestina, kiblat pertama ummat Islam, banyak pembantaian dan penganiayaan. Islam menunggu pertolongan kita. Tidakkah kau dengar panggilan itu?
Panggilan jihad, sahabatku.
Komitmen kita akan kalimah Laa ilaaha illallah yang berarti “Tiada Tuhan selain Allah”, tiada yang berhak kita cintai selain Allah. Tiada yang lain tujuan kita kecuali Allah. Itu semua butuh pengorbanan.
Dengarlah, Allah sedang menyeru pada kita tentang semangat juang. Allah sedang menyeru pada kita tentang nikmatnya surga. Dan itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya. Surga bukan untuk orang yang malas. Surga bukan untuk orang pengecut. Surga itu indah. Tapi ditempuh dengan jalan yang penuh dengan onak duri, bahkan cacian dan hinaan.
Jihad. Sebuah kata yang menjadikan umat Islam terjajah karenanya. Hingga kini kita dijuluki umat teroris. Ummat yang senang berperang. Dengan dalih kebebasan dan persamaan hak, bangsa ‘kafir’ menjajah pikiran kita. Ya, ghozwul fikri!!!
Kita dibuat malu menyandang predikat Islam. Kita dibuat rendah diri menjadi muslimin. Modernisasi Jahiliyyah yang mereka sodorkan, dengan segala gemerlapnya.
Dan parahnya, ITULAH KIBLAT KITA SEKARANG!!!!!
Ayo bangkit! Hentikan penjajahan Islam! Hayya bil jihad!!!!
Islam adalah satu.
Satu iman satu jiwa satu hati.
Ad-Dien yang tertinggi di hadapan Rabbi.
Bara api bagi dinding tirani.
Kata Mutiara
Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya
saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya
saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
Posting Komentar