Rumah Kediaman Marno, warga Desa Mansahan Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, hingga saat ini tak henti-hentinya ramai dikunjungi warga.
Pasalnya, dikediamannya yang berada di areal transmigrasi itu terdapat seekor anak sapi berusia 10 bulan yang kakinya berjumlah tujuh. Empat kakinya berada diposisi biasa, sedangkan tiga lainnya menempel dibagian pinggul sebelah kiri.
Tak hanya warga setempat, pengunjung yang datang dari luar desa bahkan luar daerah pun turut serta datang menyaksikan langsung sapi milik Marno yang memiliki kaki tergolong langkah itu.
Menurut penuturan Saimin, warga setempat yang mengatakan beberapa waktu yang lalu, ada salah satu pengunjung yang berminat membeli sapi tersebut dengan harga Rp 10 juta. Tapi pemiliknya (Marno, red) tidak bersedia menjualnya dengan harga berapapun. Karena menurutnya sapi tersebut tergolong unik dan satu-satunya dikampung ini. “Siapa tahu bisa membawa rezeki,” katanya, Kamis (24/6) via telepon.
Saimin menambahkan, asal muasal kelahiran sapi berjenis kelamin jantan tersebut tergolong biasa dan normal. Tidak ada tanda-tanda khusus dari induk sapi tersebut saat mengandung. Induknya pun tidak memiliki ciri-ciri seperti anak yang dilahirkannya.
“Melahirkan seperti induk sapi biasa, kita kaget setelah anak yang dilahirkannya memiliki kaki lebih dari empat,” Jelas Saimin. Hingga saat ini kondisi sapi tetap normal sebagaimana sapi-sapi lainnya, bahkan di usia 10 bulan tersebut dia terlihat gemuk. Diapun jinak, hingga orang-orang dewasa maupun anak-anak kecil bebas memegang atau mengelusnya.
Dari beberapa pendapat warga setempat maupun pengunjung dari luar desa itu, banyak yang beranggapan jika induk sapi tersebut akan melahirkan sapi kembar, namun kembarannya hanya sebatas berbentuk sebagai kaki saja. [tempointeraktif]
Kata Mutiara
Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya
saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya
saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
Posting Komentar