Setelah Bantai Kapal Bantuan untuk Gaza, Israel Siaga Satu

Diposting oleh Ahsanul Huda Senin, 31 Mei 2010

Israel (Voa-Islam.com) - Pembantaian yang dilakukan pasukan Komando Angkatan Angkatan Laut Israel yang menyebabkan nyawa 10 (media Israel menyebut 19) aktivis kemanusiaan internasional untuk Palestina melayang, memicu kemarahan warga Muslim di seluruh dunia termasuk warga muslim Arab yang tinggal di Israel. Zionis menyiagakan penuh pasukannya di sepanjang perbatasan dengan negara tersebut termasuk di wilayah Israel yang di tinggali minoritas Arab dan wilayah jajahan mereka di Tepi Barat, Yerusalem dan Jalur Gaza.

Pasukan keamanan Israel dalam siaga tinggi di sepanjang perbatasan negara tersebut, serta sekitar Yerusalem dan Tepi Barat, menguatkan untuk respon setelah setidaknya 10 aktivis internasional (media Israel menyebutkan 19) dibantai oleh pasukan Komando Angkatan Laut Israel yang menyerbu sebuah kapal  bantuan yang menuju ke Gaza.

Tentara Israel berada dalam posisi siaga di Gaza, perbatasan Syria dan Libanon. Di Yerusalem, orang-orang Palestina yang marah melemparkan batu pada pasukan polisi yang ditempatkan dekat pintu gerbang Kota Tua.

    ..Tentara Israel berada dalam posisi siaga di Gaza, perbatasan Syria dan Libanon. Di Yerusalem..

Sebuah demonstrasi spontan meletus di Nazaret ketika penegak hukum berwenang Israel bersiap untuk antisipasi menghadapi gelombang kekerasan setelah Israel menembak mati sedikitnya 10 aktivis pro-Palestina atas sebuah konvoi bantuan Gaza.

Protes di kota berpenduduk Arab di Israel utara merupakan respon massa pertama terhadap berita di pagi dini hari bahwa pasukan komando Israel telah menembaki armada penumpang kapal kecil saat mereka mendekati zona pengecualian maritim yang diberlakukan oleh Israel dari Gaza.

Laporan-laporan di media berbahasa Arab pada hari Senin bahwa Raed Salah, kepala Gerakan Islam Israel-Arab cabang utara telah terluka parah, memicu kemarahan meluas di kalangan minoritas Arab di negara itu yang berjumlah sekitar 20 persen dari populasi.

Pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF), berbicara dengan syarat namanya dirahasiakan mengatakan kepada Haaretz bahwa Salah masih hidup - tetapi tidak memberikan rincian lain atas kondisinya.

Wakil Salah, Kamel Khatib, mengatakan dalam sebuah wawancara radio bahwa masih tidak ada indikasi yang jelas dari starus Salah. Khatib mengatakan bahwa jika jelas Raed Salah terbunuh, Israel akan secara langsung bertanggung jawab.

Pemerintah setempat di daerah-daerah berpenduduk Arab di Israel pada Senin menyatakan pemogokan umum untuk hari berikutnya.

Para pemimpin Israel-Arab mengutuk penanganan penangkapan oleh Israel.
Mohammed Barekah anggota Knesset  (parlemen Israel) memberikan pujian sinis bagi pemerintah, mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Ehud Barak pada "kemenangan yang menentukan armada bajak laut tentara atas kapal penumpang kebebasan sipil".

Barakeh menambahkan: "Setiap pemerintah yang menempatkan dirinya di luar hukum internasional dan kemanusiaan akan menyerahkan diri ke tong sampah dari sejarah.

    ..MK Taleb al-Sana mengatakan operasi itu "mengekspos wajah buruk dari Zionisme, kekerasan dan agresi pemerintah Israel..

MK Taleb al-Sana mengatakan operasi itu "mengekspos wajah buruk dari Zionisme, kekerasan dan agresi pemerintah Israel". Sana menjelaskan penangkapan tersebut sebagai tindakan teror negara terhadap misi kemanusiaan dan menyerukan para pemimpin Israel untuk diadili atas kejahatan perang.

"Kejadian ini membuktikan Anda tidak perlu menjadi seorang Jerman untuk menjadi Nazi," katanya.

Menjelang istirahat makan siang, polisi mempersiapkan diri dari gangguan di daerah mayoritas Arab di utara negara itu, serta di sekitar Masjid Al-Aqsa di atas Kuil Suci di Yerusalem, pelabuhan di Asdod dan rumah sakit di seluruh negara di mana korban dirawat .

"Saat ini kita harus bertindak dengan pengendalian dan kontrol, agar tidak mengobarkan situasi sia-sia," kata komandan polisi David Cohen.

Menteri keamanan internal, Yitzhak Aharonovitch, juga mengadakan rencana pertemuan darurat dengan polisi, mengatakan bahwa saat ia berharap untuk mempertahankan ketenangan, lembaga penegak hukum disusun untuk setiap akhirnya.

Komisi Tinggi Pemantau Arab, yang merupakan minoritas Arab Israel, meminta pasukan Israel untuk tetap berada di luar kawasan Arab agar tidak memancing kekerasan.

"Pemerintah Israel dan polisi membawa tanggung jawab atas keselamatan warga negara Arab yang akan menuntut hak untuk protes terhadap polisi pemerintah dan kementerian pertahanan yang membawa pesan perdamaian ke Gaza." (aa/haaretz.com)

0 komentar

Posting Komentar